Ilmu Penaksiran

Posted on

Dalam suatu perjalanan, terkadang kita dihadapkan dengan suatu keadaan yang mengharuskan untuk menaksirkan dahulu kondisi medan yang akan dihadapi. Maksudnya agar saat kita melewati medan tersebut kita tidak terjebak dalam kesulitan atau bahaya. 

Misalnya sebelum kita menyeberangi sungai, kita harus menaksir lebar sungai, kedalaman serta kecepatan arusnya. Peramalan bentuk awan, suara debur pantai, bau-bauan yang berbahaya, dan lain sebaginya. Hasil penaksiran yang dapat tentu tidak selalu tepat 100 %, tetapi minimal mendekati. Ketelitian hasi penaksiran, akan tergantung dengan kecermatan dan pengalaman.

 
Menaksir atau aproksimasi adalah metode untuk mengira-ira, karena kita tidak menggunakan sebuah alat ukur untuk memastikan sebuah ukuran. Penaksiran adalah proses mengetahui sejumlah hal di alam melalui panca indra, anggota tubuh dan pengalaman, kadang dengan bantuan alat yang minimal. Mari kita jabarkan: 
Menggunakan Panca Indra
a. Rasa yang membedakan manis, asin, asam, kecut atau kombinasi (Tawar, air payau, air laut, rasa asam, rasa sayum sop, dan lain-lain)
b. Cium yang mendekteksi sejumlah bau-bauan seperti wewangian, bau harum, bau busuk, bau tengik, anyir, atau kombinasi (bau ular, bau macan, bau babi, bau pantai, bau hujan, bau mayat, bau bangkai, bau bensin, bau mesiu, dan lain-lain)
c. Dengar yang mengartikan dengungan suara yang tidak dapat dijangkau oleh surar contoh debur ombak, suara air terjun, riam, kesunyian, suara langkah, suara mobil, suara truk, suara ledakan, suara, hujan, suara anjing, suara kucing, suara ular, suara burung, suara jangkrik, suara tawon dan lain sebagainya.
d. Raba yang mengartikan sentuhan-sentuhan kulit terhadap alam sekitarnya (dingin, panas, kasar, halus, atau kombinasinya (dinding yang lama tidak terkena cahaya, diding goa yang lembab, permukaan batang kayu yang rapuh, dan lain sebagainya)
e. Lihat yang mengartikan cahaya dari sumber cahaya mahatari atau cahaya lain. Misal bayangan, awan, gerakan air, Cahaya terang di balik bukit, dan lain sebagainya
Baca juga :  Kepramukaan Menurut Baden Powel
Contoh
Kita berada di tepi sungai, kita ingin menyebrang sebelumnya kita gunakan panca indra kita untuk menaksir keadaan.
· Air terasa payau tidak tawar
· Tercium bau anyir / petrichor
· Kita lihat awan mendung dan cenderung gelap
· Kita dengar air berdesis, beriak
· Udara terasa dingin
· Air kita lihat coklat kehitaman membawa kayu, sampah dan tanah, dan tampak berbuih
· Angin berdebu
 
Kesimpulan Hulu sedang banjir, dan cuaca di atas hujan dan hujan akan segera sampai di tempat ini, berarti jangan menyebrang sekarang segera cari tempat berteduh, tunggu cuaca dan air baik. 
Anggota Tubuh
 
Anggota tubuh dapat menjadi alat ukur yang baik, karena senantiasa kita bawa kemana kita berada dan tidak pernah tertinggal. Karena kita tumbuh dari waktu ke waktu, dan kadang tubuh kita berubah ukuran maka jika kita hendak mengukur dengan anggota tubuh kita sering sering mengukur dan mencatatnya.
· Jengkal : panjang dari ujung jari jempol sampai dari kelingking saat direntangkan secara maksimal.

· Hasta : Panjang dari ujung jari tengah sampai siku.

· Depa : Panjang dari ukung jari tengah tangan kanan dan kiri saat kedua tangan kita rentangkan, yang diukur adalah lewat punggung.

· Panjang telapak kaki

 

· Panjang masing-masing jari, ingat bisa jadi panjang telunjuk jari tangan kanan dan kiri berbeda

· Tinggi badan (saat berdiri dan saat jongkok)
· Berat badan
· Kecepatan rata-rata berjalan
· Kecepatan rata-rata berlariBenda yang sering kita bawa
· Tongkat Pramuka karena ukuran standar nya 160 cm
· Lebar setangan leher
· Panjang sabuk yang kita bawa
· Panjang telapak sepatu
· Panjang syall
· Berat botol kita saat penuh

Baca juga :  Filosofi Penggalang

Paling mudah untuk acuan berat kita mengunakan air mineral 1 liter. Berat 1 liter air mineral pasti lebih 1 kg, karena airnya saja (H₂0) mendekati 1 kg (kurang dari 1 liter akibat adanya volume mineral yg terlarut) dan mineral yang terlarut didalam air massa jenisnya > 1. Jadi 1 liter air mineral > 1 kg.

Hal dapat dijadikan ukuran di sekitar kita
· Panjang ubin ada yang 20 cm, ada 40 cm dll
· Panjang enetenit atau plafon
· Jarak antar tiang listrik

Pengalaman
Makin sering kita memakai penaksiran selama kita menjelajah medan atau berpetualang di alam bebas kita akan mempunyai semacam Sense contohnya bila sudah biasa di tebing, melaksanakan repling, atau climbing, kita akan langsung terbayang oh tebing ini kira kira 30 meter atau saat kita melihat cuaca di pagi hari, kira kira nanti siang hujan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *