Arti Peribahasa Indonesia Abjad P

Arti Peribahasa Indonesia Abjad P

Arti Peribahasa Indonesia Abjad P

Peribahasa : Pikir Itu Pelita Hati
Artinya : Fikiran Suluh Kebenaran

Peribahasa : Pacet Hendak Menjadi Ular
Artinya : Orang Hina (Miskin) Berlaku Sebagai Orang Besar (Kaya)

Peribahasa : Padang Perahu Di Lautan, Padang Hati Dipikirkan
Artinya : Demikian Luas Hati Itu, Berapa Banyak Pikiran Masuk Di Dalamnya Tidak Akan Penuh

Peribahasa : Padi Masak, Jagung Mengupih
Artinya : Keuntungan Yang Diperoleh Dengan Berlipat Ganda

Peribahasa : Padi Segenggam Dengan Senang Hati Lebih Baik Daripada Padi Selumbung Dengan Bersusah Hati
Artinya : Kesenangan Hati Lebih Berharga Daripada Kekayaan

Peribahasa : Padi Sekapuk Hampa, Emas Seperti Loyang, Kerbau Sekandang Jalang
Artinya : Seseorang Yang Tampak Kaya, Tetapi Sebenarnya Miskin

Peribahasa : Pagar Makan Padi
Artinya : Orang Yang Merusakkan Barang Yang Diamanatkan Kepadanya

Peribahasa : Pagar Makan Tanaman
Artinya : Orang Yang Merusakkan Barang Yang Diamanatkan (Dititipkan) Kepadanya

Peribahasa : Pahit Dahulu, Manis Kemudian
Artinya : Hendaklah Ditentukan Syarat-Syarat Yang Nyata Dahulu Supaya Tidak Timbul Perselisihan Di Belakang (Dalam Membuat Perjanjian)

Peribahasa : Pak Si Bendul
Artinya : Orang Yang Picik Pandangannya Atau Pandir

Peribahasa : Paksa Tekukur, Padi Rebah, Paksa Tikus, Lengkiang Terbuka
Artinya : Sesuatu Yang Baik Atau Yang Dikehendaki (Diingini)

Peribahasa : Pandai Berminyak Air
Artinya : Pandai Menyusun Kata-Kata Untuk Mencapai Maksudnya

Peribahasa : Pandang Jauh Dilayangkan, Pandang Dekat Ditukikkan
Artinya : Menyelidiki Sesuatu Secara Teliti

Peribahasa : Pangsa Menunjukkan Bangsa, Umpama Durian
Artinya : Kita Bisa Melihat Perangai Seseorang Melalui Tutur Katanya

Peribahasa : Panjang Langkah Singkat Permintaan
Artinya : Sampai Ajalnya

Peribahasa : Pantang Kutu Dicukur, Pantang Manusia Dihinakan
Artinya : Tiada Orang Yang Mau Dihinakan

Peribahasa : Parang Gabus Menjadi Besi
Artinya : Orang Yang Lemah Menjadi Orang Yang Kuat

Peribahasa : Pasang Masuk Muara
Artinya : Lalu Lalang Saja (Tentang Perkataan)

Peribahasa : Pasar Jalan Karena Diturut, Lancar Kaji Karena Diulang
Artinya : Orang Dapat Mahir Sesudah Kerap Kali Mengerjakan Sesuatu

Peribahasa : Patah Kemudi Dengan Bamnya
Artinya : Putus Harapan

Peribahasa : Patah Kemudi Dengan Ebamnya
Artinya : Sudah Tidak Ada Harapan Lagi

Peribahasa : Patah Sayap Bertongkat Paruh
Artinya : Tidak Putus-Putusnya Berusaha Menyampaikan Maksudnya

Peribahasa : Patah Selera Banyak Makan
Artinya : Pura-Pura Tidak Mau, Sebenarnya Suka Sekali

Peribahasa : Patah Tongkat Berjeremang (Bertelekan)
Artinya : Terus Berusaha (Tidak Pernah Putus Asa)

Peribahasa : Patah Tongkat Berjermang
Artinya : Pada Keadaan Bagaimanapun Harus Terus Berusaha Dengan Giat, Jangan Sekali-Sekali Putus Asa

Peribahasa : Patah Tumbuh Hilang Berganti
Artinya : Yang Hilang (Mati) Selalu Ada Penggantinya

Peribahasa : Payah-Payah Dilamun Ombak, Tercapai Juga Tanah Tepi
Artinya : Setelah Beberapa Lama Menanggung Susah, Akhirnya Tercapai Juga Cita-Citanya

Peribahasa : Pecah Anak Buyung, Tempayan Ada
Artinya : Tidak Akan Kekurangan Perempuan Untuk Dijadikan Istri

Peribahasa : Pecah Buyung Tempayan Ada
Artinya : Tidak Akan Kekurangan Perempuan (Yang Akan Diambil Untuk Istri)

Peribahasa : Pecah Kapi, Putus Suai
Artinya : Tidak Dapat Diperbaiki Lagi

Peribahasa : Pecah Menanti Sebab, Retak Menanti Belah
Artinya : Sekadar Menanti Kesempatan Untuk Membalas Dendam

Peribahasa : Pecak Boleh Dilayangkan, Bulat Boleh Digulingkan, Batu Segiling Pecak Setepik
Artinya : Sudah Mendapat Kata Sepakat Untuk Melaksanakan Suatu Pekerjaan

Peribahasa : Pejatian Awak, Kepantangan Orang
Artinya : Berselisih Pendapat Dengan Orang Banyak

Peribahasa : Pekak Pembakar Meriam
Artinya : Tiap-Tiap Orang Ada Gunanya

Peribahasa : Pelanduk Di Cerang Rimba (Pelanduk Di Dalam Cerang)
Artinya : Sangat Gelisah Ketakutan

Peribahasa : Pelanduk Di Dalam Cerang (Di Cerang Rimba)
Artinya : Kehilangan Akal Atau Gelisah Sekali (Karena Ketakutan, Menghadapi Bahaya, Dan Sebagainya)

Peribahasa : Pelanduk Di Dalam Cerang Rimba
Artinya : Kehilangan Akal Atau Gelisah Sekali

Peribahasa : Pelanduk Melupakan Jerat, Tetapi Jerat Tak Melupakan Pelanduk
Artinya : Orang Yang Berutang Biasanya Mudah Lupa Akan Yang Berpiutang, Sebaliknya Yang Berpiutang Tidak Lupa Akan Orang Yang Berutang Kepadanya

Peribahasa : Pelanduk Melupakan Jerat, Tetapi Jerat Tidak Melupakan Pelanduk
Artinya : Sudah Lupa Akan Bahaya, Tetapi Sebenarnya Bahaya Masih Tetap Mengancam

Peribahasa : Pelepah Bawah Luruh, Pelepah Atas Jangan Gelak
Artinya : Ingatlah Bahwa Sekalian Yang Hidup Akan Mati

Peribahasa : Pelesit Dua Sejinjang
Artinya : Perempuan Yang Bersuami Dua

Peribahasa : Pencarak Benak Orang
Artinya : Orang Yang Suka Mengambil Milik Orang Lain Dengan Cara Yang Lalim

Peribahasa : Pendekar Elak Jauh
Artinya : Orang Yang Sangat Hati-Hati Dan Senantiasa Bersiap Mengelakkan Bahaya Yang Mengancam,

Peribahasa : Pengaduan Berdengar, Salah Bertimbang
Artinya : Keluh Kesah Mendapat Perhatian Dari Orang Yang Berkuasa

Peribahasa : Pengayuh Sama Di Tangan, Perahu Sama Di Air
Artinya : Tidak Perlu Takut-Takut (Rendah Diri) Karena Sama Kekuatannya

Peribahasa : Pepat Di Luar, Rancung (Pancunya) Di Dalam
Artinya : Baik (Suci Dan Sebagainya) Pada Lahirnya, Tetapi Batinnya (Hatinya) Jahat

Peribahasa : Pepat Kuku Seperti Bulan Tiga Hari
Artinya : Amat Elok Bentuk Atau Tokohnya

Peribahasa : Perahu Bertambatan, Dagang Bertepatan
Artinya : Usaha Dagang Yang Teratur Dan Sesuai Tempatnya

Peribahasa : Perang Bermalaikat, Sabung Berjuara
Artinya : Tuhanlah Yang Menentukan Kalah Menang

Peribahasa : Pergi Berempap, Pulang Eban
Artinya : Pulang Pokok (Tidak Beruntung Dan Tidak Merugi)

Peribahasa : Pergi Tempat Bertanya, Pulang Tempat Berberita (Berkenaan Dengan Orang Cerdik Pandai)
Artinya : Jika Akan Berangkat, Hendaklah Meminta Nasihatnya Dahulu, Dan Jika Pulang, Hendaklah Memberi Laporan Kepadanya

Peribahasa : Perkawinan Tempat Mati
Artinya : Perkawinan Yang Sungguh-Sungguh Dilakukan Sesuai Dengan Cita-Cita Hidup Berumah Tangga Yang Bahagia

Peribahasa : Permata Lekat Di Pangkur
Artinya : Tidak Pada Tempatnya

Peribahasa : Perut Panjang Sejengkal
Artinya : Merasa Kecewa (Tidak Senang)

Peribahasa : Pijat-Pijat Menjadi Kura-Kura
Artinya : Orang Hina (Bodoh) Yang Menjadi Orang Besar

Peribahasa : Pikir Dahulu Pendapatan, Sesal Kemudian Tidak Berguna
Artinya : Bila Hendak Melakukan Atau Mengerjakan Sesuatu, Hendaknya Dipertimbangkan Lebih Dahulu Baik Buruknya

Peribahasa : Pikir Itu Pelita Hati
Artinya : Menggunakan Akal Budi Dan Mempertimbangkan Segala Sesuatu Dengan Baik Menjadikan Seseorang Lebih Bijaksana

Peribahasa : Pilih-Pilih Ruas, Terpilih Pada Buku
Artinya : Karena Terlampau Menghendaki Yang Baik, Akhirnya Mendapat Yang Buruk

Peribahasa : Pilih-Pilih Ruas, Terpilih Pada Buku (Terkena Buku Buluh)
Artinya : Mendapat Yang Buruk Karena Terlalu Memilih

Peribahasa : Pinang Pulang Ke Tampuknya
Artinya : Sudah Pada Tempatnya

Peribahasa : Pinggan Tak Retak Nasi Tak Dingin
Artinya : Cermat Dalam Melakukan Suatu Pekerjaan

Peribahasa : Pipinya Sebagai Pauh Dilayang
Artinya : Pipinya Amat Elok

Peribahasa : Pipit Meminang Anak Enggang
Artinya : Orang Miskin (Berderajat Rendah) Meminang Orang Kaya (Berderajat Tinggi Dan Sebagainya)

Peribahasa : Pipit Menelan Jagung
Artinya : Mendapat Kesusahan Karena Hendak Menyamai Orang Kaya (Besar Dan Sebagainya)

Peribahasa : Pipit Pekak Makan Berhujan
Artinya : Sangat Rajin

Peribahasa : Pisang Tidak Berbuah Dua Kali
Artinya : Nasib Baik Biasanya Hanya Ditemui Satu Kali

Peribahasa : Pucat Seperti Mayat
Artinya : Sangat Pucat, Pucat Pasi

Peribahasa : Pucuk Dicinta Ulam Tiba (Hendak Ulam Pucuk Menjulai)
Artinya : Mendapat Sesuatu Yang Lebih Daripada Apa Yang Diharapkan

Peribahasa : Pucuk Diremas Dengan Santan, Urat Direndam Dengan Tengguli, Lamun Peria Pahit Juga
Artinya : Orang Yang Tabiatnya Jahat, Sekalipun Diberi Kekayaan Dan Pangkat, Sifatnya Tidak Akan Berubah

Peribahasa : Pucuk Layu Disiram Hujan
Artinya : Orang Susah Mendapat Kesenangan

Peribahasa : Pukat Terlabuh, Ikan Tak Dapat
Artinya : Pekerjaan Yang Sia-Sia Belaka

Peribahasa : Pukul Anak Menyindir Menantu
Artinya : Mengata-Ngatai (Mencela) Seseorang, Tetapi Perkataan-Perkataan Itu Ditujukan Kepada Orang Lain

Peribahasa : Pukul Anak, Sindir Menantu
Artinya : Menyindir Seseorang Dengan Mengata-Ngatai Atau Memarahi Orang Lain

Peribahasa : Pulau Sudah Lenyap, Daratan Sudah Tenggelam
Artinya : Sudah Tidak Ada Harapan Lagi (Gagal Sama Sekali)

Peribahasa : Punggung Parang Sekalipun Jika Selalu Diasah, Akan Tajam Juga
Artinya : Sebodoh-Bodoh Orang, Apabila Selalu Belajar, Akan Pandai Juga

Peribahasa : Punggur Rebah, Belatuk Menumpang Mati
Artinya : Bencana Yang Menimpa Orang Besar, Orang Bawahannya Turut Terkena Akibat Buruknya

Peribahasa : Pusat Jala Pumpunan Ikan
Artinya : (Menjadi) Tempat Berkumpul Atau Menjadi Pusat Berbagai-Bagai Hal (Urusan)

Peribahasa : Putih Kapas Dapat Dibuat, Putih Hati Berkeadaan
Artinya : Kebaikan Hati Yang Bisa Dilihat Dari Tingkah Lakunya

Peribahasa : Putih Tapaknya Lari
Artinya : Berlari Cepat (Karena Ketakutan)

Peribahasa : Putus Kelikir, Rompong Hidung
Artinya : Sesuatu Yang Hendak Dikuasai Menjadi Terlepas Sama Sekali

Peribahasa : Puyu Di Air Jernih
Artinya : Hidup Dalam Kesenangan
READ MORE

SHARE THIS

No comments:

Post a Comment

X CLOSE
Advertisements
X CLOSE
Advertisements