Arti Peribahasa Indonesia Abjad P
Peribahasa : Pikir Itu Pelita Hati
Artinya : Fikiran Suluh Kebenaran
Peribahasa : Pacet Hendak Menjadi Ular
Artinya : Orang Hina (Miskin) Berlaku Sebagai Orang Besar (Kaya)
Peribahasa : Padang Perahu Di Lautan, Padang Hati Dipikirkan
Artinya : Demikian Luas Hati Itu, Berapa Banyak Pikiran Masuk Di Dalamnya Tidak Akan Penuh
Peribahasa : Padi Masak, Jagung Mengupih
Artinya : Keuntungan Yang Diperoleh Dengan Berlipat Ganda
Peribahasa : Padi Segenggam Dengan Senang Hati Lebih Baik Daripada Padi Selumbung Dengan Bersusah Hati
Artinya : Kesenangan Hati Lebih Berharga Daripada Kekayaan
Peribahasa : Padi Sekapuk Hampa, Emas Seperti Loyang, Kerbau Sekandang Jalang
Artinya : Seseorang Yang Tampak Kaya, Tetapi Sebenarnya Miskin
Peribahasa : Pagar Makan Padi
Artinya : Orang Yang Merusakkan Barang Yang Diamanatkan Kepadanya
Peribahasa : Pagar Makan Tanaman
Artinya : Orang Yang Merusakkan Barang Yang Diamanatkan (Dititipkan) Kepadanya
Peribahasa : Pahit Dahulu, Manis Kemudian
Artinya : Hendaklah Ditentukan Syarat-Syarat Yang Nyata Dahulu Supaya Tidak Timbul Perselisihan Di Belakang (Dalam Membuat Perjanjian)
Peribahasa : Pak Si Bendul
Artinya : Orang Yang Picik Pandangannya Atau Pandir
Peribahasa : Paksa Tekukur, Padi Rebah, Paksa Tikus, Lengkiang Terbuka
Artinya : Sesuatu Yang Baik Atau Yang Dikehendaki (Diingini)
Peribahasa : Pandai Berminyak Air
Artinya : Pandai Menyusun Kata-Kata Untuk Mencapai Maksudnya
Peribahasa : Pandang Jauh Dilayangkan, Pandang Dekat Ditukikkan
Artinya : Menyelidiki Sesuatu Secara Teliti
Peribahasa : Pangsa Menunjukkan Bangsa, Umpama Durian
Artinya : Kita Bisa Melihat Perangai Seseorang Melalui Tutur Katanya
Peribahasa : Panjang Langkah Singkat Permintaan
Artinya : Sampai Ajalnya
Peribahasa : Pantang Kutu Dicukur, Pantang Manusia Dihinakan
Artinya : Tiada Orang Yang Mau Dihinakan
Peribahasa : Parang Gabus Menjadi Besi
Artinya : Orang Yang Lemah Menjadi Orang Yang Kuat
Peribahasa : Pasang Masuk Muara
Artinya : Lalu Lalang Saja (Tentang Perkataan)
Peribahasa : Pasar Jalan Karena Diturut, Lancar Kaji Karena Diulang
Artinya : Orang Dapat Mahir Sesudah Kerap Kali Mengerjakan Sesuatu
Peribahasa : Patah Kemudi Dengan Bamnya
Artinya : Putus Harapan
Peribahasa : Patah Kemudi Dengan Ebamnya
Artinya : Sudah Tidak Ada Harapan Lagi
Peribahasa : Patah Sayap Bertongkat Paruh
Artinya : Tidak Putus-Putusnya Berusaha Menyampaikan Maksudnya
Peribahasa : Patah Selera Banyak Makan
Artinya : Pura-Pura Tidak Mau, Sebenarnya Suka Sekali
Peribahasa : Patah Tongkat Berjeremang (Bertelekan)
Artinya : Terus Berusaha (Tidak Pernah Putus Asa)
Peribahasa : Patah Tongkat Berjermang
Artinya : Pada Keadaan Bagaimanapun Harus Terus Berusaha Dengan Giat, Jangan Sekali-Sekali Putus Asa
Peribahasa : Patah Tumbuh Hilang Berganti
Artinya : Yang Hilang (Mati) Selalu Ada Penggantinya
Peribahasa : Payah-Payah Dilamun Ombak, Tercapai Juga Tanah Tepi
Artinya : Setelah Beberapa Lama Menanggung Susah, Akhirnya Tercapai Juga Cita-Citanya
Peribahasa : Pecah Anak Buyung, Tempayan Ada
Artinya : Tidak Akan Kekurangan Perempuan Untuk Dijadikan Istri
Peribahasa : Pecah Buyung Tempayan Ada
Artinya : Tidak Akan Kekurangan Perempuan (Yang Akan Diambil Untuk Istri)
Peribahasa : Pecah Kapi, Putus Suai
Artinya : Tidak Dapat Diperbaiki Lagi
Peribahasa : Pecah Menanti Sebab, Retak Menanti Belah
Artinya : Sekadar Menanti Kesempatan Untuk Membalas Dendam
Peribahasa : Pecak Boleh Dilayangkan, Bulat Boleh Digulingkan, Batu Segiling Pecak Setepik
Artinya : Sudah Mendapat Kata Sepakat Untuk Melaksanakan Suatu Pekerjaan
Peribahasa : Pejatian Awak, Kepantangan Orang
Artinya : Berselisih Pendapat Dengan Orang Banyak
Peribahasa : Pekak Pembakar Meriam
Artinya : Tiap-Tiap Orang Ada Gunanya
Peribahasa : Pelanduk Di Cerang Rimba (Pelanduk Di Dalam Cerang)
Artinya : Sangat Gelisah Ketakutan
Peribahasa : Pelanduk Di Dalam Cerang (Di Cerang Rimba)
Artinya : Kehilangan Akal Atau Gelisah Sekali (Karena Ketakutan, Menghadapi Bahaya, Dan Sebagainya)
Peribahasa : Pelanduk Di Dalam Cerang Rimba
Artinya : Kehilangan Akal Atau Gelisah Sekali
Peribahasa : Pelanduk Melupakan Jerat, Tetapi Jerat Tak Melupakan Pelanduk
Artinya : Orang Yang Berutang Biasanya Mudah Lupa Akan Yang Berpiutang, Sebaliknya Yang Berpiutang Tidak Lupa Akan Orang Yang Berutang Kepadanya
Peribahasa : Pelanduk Melupakan Jerat, Tetapi Jerat Tidak Melupakan Pelanduk
Artinya : Sudah Lupa Akan Bahaya, Tetapi Sebenarnya Bahaya Masih Tetap Mengancam
Peribahasa : Pelepah Bawah Luruh, Pelepah Atas Jangan Gelak
Artinya : Ingatlah Bahwa Sekalian Yang Hidup Akan Mati
Peribahasa : Pelesit Dua Sejinjang
Artinya : Perempuan Yang Bersuami Dua
Peribahasa : Pencarak Benak Orang
Artinya : Orang Yang Suka Mengambil Milik Orang Lain Dengan Cara Yang Lalim
Peribahasa : Pendekar Elak Jauh
Artinya : Orang Yang Sangat Hati-Hati Dan Senantiasa Bersiap Mengelakkan Bahaya Yang Mengancam,
Peribahasa : Pengaduan Berdengar, Salah Bertimbang
Artinya : Keluh Kesah Mendapat Perhatian Dari Orang Yang Berkuasa
Peribahasa : Pengayuh Sama Di Tangan, Perahu Sama Di Air
Artinya : Tidak Perlu Takut-Takut (Rendah Diri) Karena Sama Kekuatannya
Peribahasa : Pepat Di Luar, Rancung (Pancunya) Di Dalam
Artinya : Baik (Suci Dan Sebagainya) Pada Lahirnya, Tetapi Batinnya (Hatinya) Jahat
Peribahasa : Pepat Kuku Seperti Bulan Tiga Hari
Artinya : Amat Elok Bentuk Atau Tokohnya
Peribahasa : Perahu Bertambatan, Dagang Bertepatan
Artinya : Usaha Dagang Yang Teratur Dan Sesuai Tempatnya
Peribahasa : Perang Bermalaikat, Sabung Berjuara
Artinya : Tuhanlah Yang Menentukan Kalah Menang
Peribahasa : Pergi Berempap, Pulang Eban
Artinya : Pulang Pokok (Tidak Beruntung Dan Tidak Merugi)
Peribahasa : Pergi Tempat Bertanya, Pulang Tempat Berberita (Berkenaan Dengan Orang Cerdik Pandai)
Artinya : Jika Akan Berangkat, Hendaklah Meminta Nasihatnya Dahulu, Dan Jika Pulang, Hendaklah Memberi Laporan Kepadanya
Peribahasa : Perkawinan Tempat Mati
Artinya : Perkawinan Yang Sungguh-Sungguh Dilakukan Sesuai Dengan Cita-Cita Hidup Berumah Tangga Yang Bahagia
Peribahasa : Permata Lekat Di Pangkur
Artinya : Tidak Pada Tempatnya
Peribahasa : Perut Panjang Sejengkal
Artinya : Merasa Kecewa (Tidak Senang)
Peribahasa : Pijat-Pijat Menjadi Kura-Kura
Artinya : Orang Hina (Bodoh) Yang Menjadi Orang Besar
Peribahasa : Pikir Dahulu Pendapatan, Sesal Kemudian Tidak Berguna
Artinya : Bila Hendak Melakukan Atau Mengerjakan Sesuatu, Hendaknya Dipertimbangkan Lebih Dahulu Baik Buruknya
Peribahasa : Pikir Itu Pelita Hati
Artinya : Menggunakan Akal Budi Dan Mempertimbangkan Segala Sesuatu Dengan Baik Menjadikan Seseorang Lebih Bijaksana
Peribahasa : Pilih-Pilih Ruas, Terpilih Pada Buku
Artinya : Karena Terlampau Menghendaki Yang Baik, Akhirnya Mendapat Yang Buruk
Peribahasa : Pilih-Pilih Ruas, Terpilih Pada Buku (Terkena Buku Buluh)
Artinya : Mendapat Yang Buruk Karena Terlalu Memilih
Peribahasa : Pinang Pulang Ke Tampuknya
Artinya : Sudah Pada Tempatnya
Peribahasa : Pinggan Tak Retak Nasi Tak Dingin
Artinya : Cermat Dalam Melakukan Suatu Pekerjaan
Peribahasa : Pipinya Sebagai Pauh Dilayang
Artinya : Pipinya Amat Elok
Peribahasa : Pipit Meminang Anak Enggang
Artinya : Orang Miskin (Berderajat Rendah) Meminang Orang Kaya (Berderajat Tinggi Dan Sebagainya)
Peribahasa : Pipit Menelan Jagung
Artinya : Mendapat Kesusahan Karena Hendak Menyamai Orang Kaya (Besar Dan Sebagainya)
Peribahasa : Pipit Pekak Makan Berhujan
Artinya : Sangat Rajin
Peribahasa : Pisang Tidak Berbuah Dua Kali
Artinya : Nasib Baik Biasanya Hanya Ditemui Satu Kali
Peribahasa : Pucat Seperti Mayat
Artinya : Sangat Pucat, Pucat Pasi
Peribahasa : Pucuk Dicinta Ulam Tiba (Hendak Ulam Pucuk Menjulai)
Artinya : Mendapat Sesuatu Yang Lebih Daripada Apa Yang Diharapkan
Peribahasa : Pucuk Diremas Dengan Santan, Urat Direndam Dengan Tengguli, Lamun Peria Pahit Juga
Artinya : Orang Yang Tabiatnya Jahat, Sekalipun Diberi Kekayaan Dan Pangkat, Sifatnya Tidak Akan Berubah
Peribahasa : Pucuk Layu Disiram Hujan
Artinya : Orang Susah Mendapat Kesenangan
Peribahasa : Pukat Terlabuh, Ikan Tak Dapat
Artinya : Pekerjaan Yang Sia-Sia Belaka
Peribahasa : Pukul Anak Menyindir Menantu
Artinya : Mengata-Ngatai (Mencela) Seseorang, Tetapi Perkataan-Perkataan Itu Ditujukan Kepada Orang Lain
Peribahasa : Pukul Anak, Sindir Menantu
Artinya : Menyindir Seseorang Dengan Mengata-Ngatai Atau Memarahi Orang Lain
Peribahasa : Pulau Sudah Lenyap, Daratan Sudah Tenggelam
Artinya : Sudah Tidak Ada Harapan Lagi (Gagal Sama Sekali)
Peribahasa : Punggung Parang Sekalipun Jika Selalu Diasah, Akan Tajam Juga
Artinya : Sebodoh-Bodoh Orang, Apabila Selalu Belajar, Akan Pandai Juga
Peribahasa : Punggur Rebah, Belatuk Menumpang Mati
Artinya : Bencana Yang Menimpa Orang Besar, Orang Bawahannya Turut Terkena Akibat Buruknya
Peribahasa : Pusat Jala Pumpunan Ikan
Artinya : (Menjadi) Tempat Berkumpul Atau Menjadi Pusat Berbagai-Bagai Hal (Urusan)
Peribahasa : Putih Kapas Dapat Dibuat, Putih Hati Berkeadaan
Artinya : Kebaikan Hati Yang Bisa Dilihat Dari Tingkah Lakunya
Peribahasa : Putih Tapaknya Lari
Artinya : Berlari Cepat (Karena Ketakutan)
Peribahasa : Putus Kelikir, Rompong Hidung
Artinya : Sesuatu Yang Hendak Dikuasai Menjadi Terlepas Sama Sekali
Peribahasa : Puyu Di Air Jernih
Artinya : Hidup Dalam Kesenangan
Peribahasa : Pikir Itu Pelita Hati
Artinya : Fikiran Suluh Kebenaran
Peribahasa : Pacet Hendak Menjadi Ular
Artinya : Orang Hina (Miskin) Berlaku Sebagai Orang Besar (Kaya)
Peribahasa : Padang Perahu Di Lautan, Padang Hati Dipikirkan
Artinya : Demikian Luas Hati Itu, Berapa Banyak Pikiran Masuk Di Dalamnya Tidak Akan Penuh
Peribahasa : Padi Masak, Jagung Mengupih
Artinya : Keuntungan Yang Diperoleh Dengan Berlipat Ganda
Peribahasa : Padi Segenggam Dengan Senang Hati Lebih Baik Daripada Padi Selumbung Dengan Bersusah Hati
Artinya : Kesenangan Hati Lebih Berharga Daripada Kekayaan
Peribahasa : Padi Sekapuk Hampa, Emas Seperti Loyang, Kerbau Sekandang Jalang
Artinya : Seseorang Yang Tampak Kaya, Tetapi Sebenarnya Miskin
Peribahasa : Pagar Makan Padi
Artinya : Orang Yang Merusakkan Barang Yang Diamanatkan Kepadanya
Peribahasa : Pagar Makan Tanaman
Artinya : Orang Yang Merusakkan Barang Yang Diamanatkan (Dititipkan) Kepadanya
Peribahasa : Pahit Dahulu, Manis Kemudian
Artinya : Hendaklah Ditentukan Syarat-Syarat Yang Nyata Dahulu Supaya Tidak Timbul Perselisihan Di Belakang (Dalam Membuat Perjanjian)
Peribahasa : Pak Si Bendul
Artinya : Orang Yang Picik Pandangannya Atau Pandir
Peribahasa : Paksa Tekukur, Padi Rebah, Paksa Tikus, Lengkiang Terbuka
Artinya : Sesuatu Yang Baik Atau Yang Dikehendaki (Diingini)
Peribahasa : Pandai Berminyak Air
Artinya : Pandai Menyusun Kata-Kata Untuk Mencapai Maksudnya
Peribahasa : Pandang Jauh Dilayangkan, Pandang Dekat Ditukikkan
Artinya : Menyelidiki Sesuatu Secara Teliti
Peribahasa : Pangsa Menunjukkan Bangsa, Umpama Durian
Artinya : Kita Bisa Melihat Perangai Seseorang Melalui Tutur Katanya
Peribahasa : Panjang Langkah Singkat Permintaan
Artinya : Sampai Ajalnya
Peribahasa : Pantang Kutu Dicukur, Pantang Manusia Dihinakan
Artinya : Tiada Orang Yang Mau Dihinakan
Peribahasa : Parang Gabus Menjadi Besi
Artinya : Orang Yang Lemah Menjadi Orang Yang Kuat
Peribahasa : Pasang Masuk Muara
Artinya : Lalu Lalang Saja (Tentang Perkataan)
Peribahasa : Pasar Jalan Karena Diturut, Lancar Kaji Karena Diulang
Artinya : Orang Dapat Mahir Sesudah Kerap Kali Mengerjakan Sesuatu
Peribahasa : Patah Kemudi Dengan Bamnya
Artinya : Putus Harapan
Peribahasa : Patah Kemudi Dengan Ebamnya
Artinya : Sudah Tidak Ada Harapan Lagi
Peribahasa : Patah Sayap Bertongkat Paruh
Artinya : Tidak Putus-Putusnya Berusaha Menyampaikan Maksudnya
Peribahasa : Patah Selera Banyak Makan
Artinya : Pura-Pura Tidak Mau, Sebenarnya Suka Sekali
Peribahasa : Patah Tongkat Berjeremang (Bertelekan)
Artinya : Terus Berusaha (Tidak Pernah Putus Asa)
Peribahasa : Patah Tongkat Berjermang
Artinya : Pada Keadaan Bagaimanapun Harus Terus Berusaha Dengan Giat, Jangan Sekali-Sekali Putus Asa
Peribahasa : Patah Tumbuh Hilang Berganti
Artinya : Yang Hilang (Mati) Selalu Ada Penggantinya
Peribahasa : Payah-Payah Dilamun Ombak, Tercapai Juga Tanah Tepi
Artinya : Setelah Beberapa Lama Menanggung Susah, Akhirnya Tercapai Juga Cita-Citanya
Peribahasa : Pecah Anak Buyung, Tempayan Ada
Artinya : Tidak Akan Kekurangan Perempuan Untuk Dijadikan Istri
Peribahasa : Pecah Buyung Tempayan Ada
Artinya : Tidak Akan Kekurangan Perempuan (Yang Akan Diambil Untuk Istri)
Peribahasa : Pecah Kapi, Putus Suai
Artinya : Tidak Dapat Diperbaiki Lagi
Peribahasa : Pecah Menanti Sebab, Retak Menanti Belah
Artinya : Sekadar Menanti Kesempatan Untuk Membalas Dendam
Peribahasa : Pecak Boleh Dilayangkan, Bulat Boleh Digulingkan, Batu Segiling Pecak Setepik
Artinya : Sudah Mendapat Kata Sepakat Untuk Melaksanakan Suatu Pekerjaan
Peribahasa : Pejatian Awak, Kepantangan Orang
Artinya : Berselisih Pendapat Dengan Orang Banyak
Peribahasa : Pekak Pembakar Meriam
Artinya : Tiap-Tiap Orang Ada Gunanya
Peribahasa : Pelanduk Di Cerang Rimba (Pelanduk Di Dalam Cerang)
Artinya : Sangat Gelisah Ketakutan
Peribahasa : Pelanduk Di Dalam Cerang (Di Cerang Rimba)
Artinya : Kehilangan Akal Atau Gelisah Sekali (Karena Ketakutan, Menghadapi Bahaya, Dan Sebagainya)
Peribahasa : Pelanduk Di Dalam Cerang Rimba
Artinya : Kehilangan Akal Atau Gelisah Sekali
Peribahasa : Pelanduk Melupakan Jerat, Tetapi Jerat Tak Melupakan Pelanduk
Artinya : Orang Yang Berutang Biasanya Mudah Lupa Akan Yang Berpiutang, Sebaliknya Yang Berpiutang Tidak Lupa Akan Orang Yang Berutang Kepadanya
Peribahasa : Pelanduk Melupakan Jerat, Tetapi Jerat Tidak Melupakan Pelanduk
Artinya : Sudah Lupa Akan Bahaya, Tetapi Sebenarnya Bahaya Masih Tetap Mengancam
Peribahasa : Pelepah Bawah Luruh, Pelepah Atas Jangan Gelak
Artinya : Ingatlah Bahwa Sekalian Yang Hidup Akan Mati
Peribahasa : Pelesit Dua Sejinjang
Artinya : Perempuan Yang Bersuami Dua
Peribahasa : Pencarak Benak Orang
Artinya : Orang Yang Suka Mengambil Milik Orang Lain Dengan Cara Yang Lalim
Peribahasa : Pendekar Elak Jauh
Artinya : Orang Yang Sangat Hati-Hati Dan Senantiasa Bersiap Mengelakkan Bahaya Yang Mengancam,
Peribahasa : Pengaduan Berdengar, Salah Bertimbang
Artinya : Keluh Kesah Mendapat Perhatian Dari Orang Yang Berkuasa
Peribahasa : Pengayuh Sama Di Tangan, Perahu Sama Di Air
Artinya : Tidak Perlu Takut-Takut (Rendah Diri) Karena Sama Kekuatannya
Peribahasa : Pepat Di Luar, Rancung (Pancunya) Di Dalam
Artinya : Baik (Suci Dan Sebagainya) Pada Lahirnya, Tetapi Batinnya (Hatinya) Jahat
Peribahasa : Pepat Kuku Seperti Bulan Tiga Hari
Artinya : Amat Elok Bentuk Atau Tokohnya
Peribahasa : Perahu Bertambatan, Dagang Bertepatan
Artinya : Usaha Dagang Yang Teratur Dan Sesuai Tempatnya
Peribahasa : Perang Bermalaikat, Sabung Berjuara
Artinya : Tuhanlah Yang Menentukan Kalah Menang
Peribahasa : Pergi Berempap, Pulang Eban
Artinya : Pulang Pokok (Tidak Beruntung Dan Tidak Merugi)
Peribahasa : Pergi Tempat Bertanya, Pulang Tempat Berberita (Berkenaan Dengan Orang Cerdik Pandai)
Artinya : Jika Akan Berangkat, Hendaklah Meminta Nasihatnya Dahulu, Dan Jika Pulang, Hendaklah Memberi Laporan Kepadanya
Peribahasa : Perkawinan Tempat Mati
Artinya : Perkawinan Yang Sungguh-Sungguh Dilakukan Sesuai Dengan Cita-Cita Hidup Berumah Tangga Yang Bahagia
Peribahasa : Permata Lekat Di Pangkur
Artinya : Tidak Pada Tempatnya
Peribahasa : Perut Panjang Sejengkal
Artinya : Merasa Kecewa (Tidak Senang)
Peribahasa : Pijat-Pijat Menjadi Kura-Kura
Artinya : Orang Hina (Bodoh) Yang Menjadi Orang Besar
Peribahasa : Pikir Dahulu Pendapatan, Sesal Kemudian Tidak Berguna
Artinya : Bila Hendak Melakukan Atau Mengerjakan Sesuatu, Hendaknya Dipertimbangkan Lebih Dahulu Baik Buruknya
Peribahasa : Pikir Itu Pelita Hati
Artinya : Menggunakan Akal Budi Dan Mempertimbangkan Segala Sesuatu Dengan Baik Menjadikan Seseorang Lebih Bijaksana
Peribahasa : Pilih-Pilih Ruas, Terpilih Pada Buku
Artinya : Karena Terlampau Menghendaki Yang Baik, Akhirnya Mendapat Yang Buruk
Peribahasa : Pilih-Pilih Ruas, Terpilih Pada Buku (Terkena Buku Buluh)
Artinya : Mendapat Yang Buruk Karena Terlalu Memilih
Peribahasa : Pinang Pulang Ke Tampuknya
Artinya : Sudah Pada Tempatnya
Peribahasa : Pinggan Tak Retak Nasi Tak Dingin
Artinya : Cermat Dalam Melakukan Suatu Pekerjaan
Peribahasa : Pipinya Sebagai Pauh Dilayang
Artinya : Pipinya Amat Elok
Peribahasa : Pipit Meminang Anak Enggang
Artinya : Orang Miskin (Berderajat Rendah) Meminang Orang Kaya (Berderajat Tinggi Dan Sebagainya)
Peribahasa : Pipit Menelan Jagung
Artinya : Mendapat Kesusahan Karena Hendak Menyamai Orang Kaya (Besar Dan Sebagainya)
Peribahasa : Pipit Pekak Makan Berhujan
Artinya : Sangat Rajin
Peribahasa : Pisang Tidak Berbuah Dua Kali
Artinya : Nasib Baik Biasanya Hanya Ditemui Satu Kali
Peribahasa : Pucat Seperti Mayat
Artinya : Sangat Pucat, Pucat Pasi
Peribahasa : Pucuk Dicinta Ulam Tiba (Hendak Ulam Pucuk Menjulai)
Artinya : Mendapat Sesuatu Yang Lebih Daripada Apa Yang Diharapkan
Peribahasa : Pucuk Diremas Dengan Santan, Urat Direndam Dengan Tengguli, Lamun Peria Pahit Juga
Artinya : Orang Yang Tabiatnya Jahat, Sekalipun Diberi Kekayaan Dan Pangkat, Sifatnya Tidak Akan Berubah
Peribahasa : Pucuk Layu Disiram Hujan
Artinya : Orang Susah Mendapat Kesenangan
Peribahasa : Pukat Terlabuh, Ikan Tak Dapat
Artinya : Pekerjaan Yang Sia-Sia Belaka
Peribahasa : Pukul Anak Menyindir Menantu
Artinya : Mengata-Ngatai (Mencela) Seseorang, Tetapi Perkataan-Perkataan Itu Ditujukan Kepada Orang Lain
Peribahasa : Pukul Anak, Sindir Menantu
Artinya : Menyindir Seseorang Dengan Mengata-Ngatai Atau Memarahi Orang Lain
Peribahasa : Pulau Sudah Lenyap, Daratan Sudah Tenggelam
Artinya : Sudah Tidak Ada Harapan Lagi (Gagal Sama Sekali)
Peribahasa : Punggung Parang Sekalipun Jika Selalu Diasah, Akan Tajam Juga
Artinya : Sebodoh-Bodoh Orang, Apabila Selalu Belajar, Akan Pandai Juga
Peribahasa : Punggur Rebah, Belatuk Menumpang Mati
Artinya : Bencana Yang Menimpa Orang Besar, Orang Bawahannya Turut Terkena Akibat Buruknya
Peribahasa : Pusat Jala Pumpunan Ikan
Artinya : (Menjadi) Tempat Berkumpul Atau Menjadi Pusat Berbagai-Bagai Hal (Urusan)
Peribahasa : Putih Kapas Dapat Dibuat, Putih Hati Berkeadaan
Artinya : Kebaikan Hati Yang Bisa Dilihat Dari Tingkah Lakunya
Peribahasa : Putih Tapaknya Lari
Artinya : Berlari Cepat (Karena Ketakutan)
Peribahasa : Putus Kelikir, Rompong Hidung
Artinya : Sesuatu Yang Hendak Dikuasai Menjadi Terlepas Sama Sekali
Peribahasa : Puyu Di Air Jernih
Artinya : Hidup Dalam Kesenangan
No comments:
Post a Comment