Materi Pertolongan Pertama atau P3K

Materi Pertolongan Pertama atau P3K

Bagi seorang anggota pramuka PPPK atau yang disingkat P3K memang wajib memiliki skil ini. karena berguna nanti disaat kita sedang melakukan perjalanan di hutan atau di daerah lainyya pada saat melakukan heking atau jelajah alam.

Keterampilan Pertolongan Pertama merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yangmemberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
  • Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka
  • kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain.
  • kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan PRamuka di masayrakat.

P3K ini sangatlah penting bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, karena ketika kita atau orang lain yang terluka, kita bisa mengobati sendiri atau membantu orang lain yang terluka. untuk memahaminya sobat pengembara pramuka bisa menyimak materi dibawah ini :

Pengertian PPPK / P3K

Sumber : Google.com
PPPK (First Aid) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama melihat korban.

TUJUAN P3K

Tujun P3K di bagi 4 antara lain :
  1. Mencegah kematian
  2. Mencegah cacat yang lebih berat
  3. Mencegah infeksi
  4. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut

Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan membunuh korban.

PRINSIP P3K

Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi kecelakaan adalah sebagai berikut ini:
  1. Bersikaplah tenang, jangan panik. Anda diharap menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong).
  2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan), kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan. (“Eagle eyes – Lion heart – Ladies hand”)
  3. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya
  4. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan
  5. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)
  6. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan massif segera hentikan (C = Circulatory management)
  7. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
  8. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru menmindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
  9. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah sakit rujukan.

Setiap menemukan korban yang baru mati dengan tidak sewajarnya tanpa mengetahui penyebab kematian, maka urutan langkah penanganan harus baku menurut urutan A, B dan C sesuai kedaruratan penyebab kematian korban.

Pertolongan Pertama

1. Untuk pasien yang berhenti bernafas

Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.

Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
  1. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
  2. Rahang ditarik sampai mulut terbuka
  3. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
  4. Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
    • Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
    • Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit.
2. bagi korban sengatan listrik
  1. Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
  2. Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
  3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
3. bagi pasien yang menderita pendarahan parah
  1. Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
    • Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
    • Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
  2. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
4. Pertolongan pertama mengurangi shok

  1. Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
  2. Tanda-tanda Shok
    • Denyut nadi cepat tapi lemah
    • Merasa lemas
    • Muka pucat
    • Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
    • Merasa haus
    • Merasa mual
    • Nafas tidak teratur
    • Tekanan darah sangat rendah
  3. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
    • Menghentikan pendarahan
    • Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
    • Memberi nafas buatan
    • Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
  4. Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
    • Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
    • Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
    • Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
    • Usahakan pasien tidak melihat lukanya
    • Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
      • 1 sendok teh garam dapur
      • ½ sendok teh tepung soda kue
      • 4-5 gelas air
      • dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
    • perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
    • cepat-cepat panggil dokter
5. Patah Tulang

  1. FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN ATAS
    • Sebelum memasang bidai usahakan meluruskan tulang seanatomis mungkin
    • Pasang bidai luar dari tumit hingga pinggang
    • Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
    • Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah
    • Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
    • Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali
    • Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
    • Bagian yang patah ditinggikan
  2. FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN BAWAH
    • Pasang bidai luar dan dalam sepanjang tungkai
    • Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
    • Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah
    • Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
    • Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali
    • Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
    • Bagian yang patah ditinggikan
  3. FRAKTUR TUNGKAI BAWAH
    • Pasang bidai yang sudah dibungkus selimut dari tumit sampai paha bagian bawah
    • Berikan bantalan dibawah lutut dan pergelangan kaki
  4. FRAKTUR TULANG LEHER
    • Sangat berbahaya karena didalamnya ada MS(Medula spinalis/ SSTB) dan pembuluh darah
    • Cegah terjadinya shock
    • Bersihkan jalan nafas
    • Pasang Colar spine (penyangga leher)
    • Angkat ke atas tandu (Stretcher)
    • Baringkan dengan dipasang ganjal sekeliling leher

6. LUKA GIGITAN ANJING GILA

Anjing gila bergerak tanpa tujuan dan tanpa arah sehingga sering menabrak dan menggigit sesuatu yang menghalanginya, tidak mengenal tuannya lagi, badan sedikit membungkuk dan ekor jatuh, lidah menjulur dan mengeluarkan lendir dan takut air. Penyakit gila anjing disebabkan virus Rabies, dan penularannya ke anjing atau mahkluk lain termasuk manusia adalah lewat ludah yang mengandung virus rabies masuk ke dalam darah lewat luka gigitan. Tindakan P3K:

  1. Bersihkan luka dengan air dan sabun dibawah keran yang mengalir deras. Virus akan larut pada sabun dan dibuang oleh air yang mengalir.
  2. Tutup luka dengan kain kasa steril dan balut
  3. Bawa segera ke rumah sakit
  4. Upayakan menangkap dan mengamati anjing tersebut selama 2 minggu
Demikianlah Materi Mengenai P3K/PPPK. nah harus dipelajari dengan kakak pembina ya agar nanti pada saat genting bisa dibutuhkan. terima kasih
READ MORE

SHARE THIS

No comments:

Post a Comment

X CLOSE
Advertisements
X CLOSE
Advertisements